KOMPAS.com - Jack Ma, pendiri Alibaba dalam forum OECD di Paris
Perancis (5/12/2019) menyebutkan pendidikan sebagai "masalah paling
penting dan kritis" di zaman kita ini. Kekhawatirannya: dunia berubah
cepat, tetapi pendidikan tidak. Di forum OECD (The Organisation for Economic
Co-operation and Development) penyelenggara tes global PISA (Program Penilaian
Pelajar Internasional) secara berani Jack Ma menyebut rumus pendidikan bukan
untuk fokus pada kurikulum atau prestasi peringkat. Jack Ma justru menekankan
pada "kecerdasan" dan kapasitas kemampuan siswa untuk mencintai (LQ)
di samping kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan intelektual (IQ).
"Hati" tidak tergantikan mesin
"Jika kamu ingin sukses, kamu harus memiliki EQ yang sangat
tinggi, cara untuk bergaul dengan orang-orang," katanya pada konferensi
OECD seperti dilansir dari World Economidc Forum (WEF).
"Jika kamu tidak ingin tersisih dengan cepat, kamu harus memiliki
IQ yang baik," tambahnya. Tetapi, lanjut Jack Ma, “Jika kamu ingin
dihormati, kamu harus memiliki LQ - hasil dari mencintai,” jelasnya. "Otak
akan digantikan oleh mesin, tetapi mesin tidak akan pernah bisa menggantikan
hatimu," demikian alasan Jack Ma. Meski terdengar sangat klise, hal ini
menjadi relevan dengan tema konferensi, di mana OECD merilis hasil terbaru tes
di seluruh dunia untuk anak berusia 15 tahun. Forum membahas cara memindahkan
sistem pendidikan dari "pabrik" ujian tradisional ke tempat-tempat di
mana anak-anak belajar konten, tetapi juga pengetahuan diri, empati dan kolaborasi.
Pendidikan: bukan menyetak lulusan siap kerja Andreas Schleicher, kepala unit
pendidikan OECD bahkan memuji pendekatan "radikal" Jack Ma.
Pendidik banyak berbicara tentang perlunya reformasi holistik, tetapi para
pemimpin bisnis lebih sering fokus pada pendidikan sebagai sarana untuk melatih
pekerja masa depan atau menyiapkan lulusan siap kerja daripada memelihara
manusia berpengetahuan luas. Schleicher mengatakan pesan utama Ma sangat tepat:
kita telah menghabiskan banyak upaya tentang "bagaimana" kita memberi
pendidikan kepada siswa, belum pada "apa" yang kita berikan. Di masa
depan, Jack Ma mengatakan ada beberapa hal harus menjadi fokus perhatian: guru,
ruang kelas, dan siswa. Jack Ma berpendapat kelas tidak boleh hanya menghabiskan
40 menit untuk diam membaca dan mengerjakan tugas atau ujian. Guru tidak boleh
lagi menjadi pusat kelas sebagai "orang dengan semua pengetahuan".
Menurutnya pendidik harus mulai fokus pada kemampuan untuk mengajukan
pertanyaan yang tepat, bukan hanya mendapatkan jawaban yang benar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jack Ma Bicara soal
Pendidikan: Rumus Pendidikan IQ, EQ dan LQ", https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/11/11461611/jack-ma-bicara-soal-pendidikan-rumus-pendidikan-iq-eq-dan-lq?page=all.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Dari Kutipan
berita di atas saya jadi ingin mengetahui lebih lanjut apa yang dimaksud
tentang kecerdasan-kecerdasan tersebut. mari kita lihat lebih dalam hal
tersebut .
1. Pengertian Kecerdasan
Menurut
wikipedia, ada beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa
kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan,
atau kebijaksanaan.
Namun,
beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi
kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental
dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai
kecerdasan. Stenberg & Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan
atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.
2. Pengertian
Kecerdasan Intelektual ( IQ )
Kecerdasan
intelektual (bahasa Inggris: intelligence quotient, disingkat IQ) adalah
istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup
sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar.
Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh
individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa
disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan
usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.
IQ
merupakan kependekan dari Intelligence Quotient yang artinya ukuran kemampuan
intelektual, analitis (kemampuan menganalisa), logika dan rasio seseorang.
Dengan demikian, IQ berkaitan pada keterampilan berbicara, kesadaran akan
sesuatu di sekelilingnya dan penguasaan matematika.
Salah
satu contoh sederhananya ialah apabila langit mendung, maka hari akan hujan.
Atau,
papa mempercayai kita untuk meletakkan televisi di dalam kamar, namun ia
melarang kita menonton televisi lewat dari jam 9 malam. Apa yang terjadi bila
kita melanggarnya? Papa akan memarahi kita dan menarik fasilitas (televisi)
tersebut.
3. Pengertian
Kecerdasan Emosional ( EQ )
Kecerdasan
emosional (bahasa Inggris: emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan
seseorang untuk menerima, menilai,mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan
oranglain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap
informasiakan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada
kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan
emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan
intelektual (IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional
dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan
kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.
Menurut
Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional
seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki
kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan
orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk
memotivasi diri.
EQ
adalah kemampuan berkomunikasi seseorang dalam dua dimensi, yaitu arah ke dalam
(personal) dan arah ke luar (interpersonal).
Personal
ialah komunikasi yang dilakukan seseorang pada dirinya sendiri. Hal ini berguna
untuk menumbuhkan kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance),
menghargai diri sendiri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery).
Contohnya
ketika kita mengharapkan papa membelikan handphone tetapi papa tidak
mengabulkannya. Pada masalah ini EQ personal kita bermain, seberapa besar
kesadaran diri tentang manfaat handphone terhadap kita.
Kemudian
ketika kita menyadari bahwa manfaatnya sangat kecil, kita mulai menerima
keputusan papa tersebut. Dengan menerima hal itu pula, kita tidak akan merasa
sebagai orang yang menyedihkan meskipun teman-teman kita memiliki handphone.
Sementara
interpersonal adalah kemampuan memahami, menerima, mempercayai, dan
mempengaruhi orang lain. Salah satu contoh adalah ketika kamu meminta saran
dari teman dekatmu, temanmu itu akan memberikan tanggapannya. Tanggapannya
itulah yang perlu kamu pahami dan terima dengan baik.
4. Pengertian Love Quotient (LQ)
Orang
pintar adalah mereka yang memiliki IQ atau kecerdasan yang
dikembangkan dengan baik. Tetapi jika orang-orang pintar itu ingin menjadi
pemimpin yang baik, mereka juga membutuhkan EQ atau kecerdasan emosional,
kemampuan untuk berempati dan mengekspresikan emosi. Namun menurut CEO
Alibaba Jack Ma, Anda juga membutuhkan sesuatu yang ia sebut 'LQ'
"Jika Anda ingin dihormati, Anda
membutuhkan LQ," pendiri dan ketua raksasa internet China itu mengatakan
pada Forum Bisnis Global Bloomberg di New York awal pekan ini. “Dan apa itu LQ?
Hasil dari cinta, yang mesin tidak pernah miliki. ”
"Sebuah mesin tidak memiliki hati, tidak
memiliki jiwa, dan tidak memiliki keyakinan," katanya. “Manusia memiliki
jiwa, memiliki keyakinan, memiliki nilai; kami kreatif, kami menunjukkan bahwa
kami dapat mengontrol mesin. ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar